Kamis, 15 Juni 2017

4. Jadi yang Terbaik dari yang Paing Baik

6. Ikhtiar Langit

9. Proud of Yourself

3. Action! 5W+1H ever

Remaja dikenal dengan sikap tanggapnya, dikenal dengan semangat gelora yang berdebu-debu. Maka tak jarang terlihat lebih banyak kaum muda yang turun demonstrasi daripada kaum tua. Sudah pastinya remaja melakukan tindakan-tindaka yang positif lagi bermanfaat untuk kemajuan hidupnya dn negara. Bukan hanya membuat onar tanpa membuahkan apapun.

Tanggap dengan kondisi saat ini adalah pilihan terbaik untuk bertindak. Yaa seperti slogan Ustadz Yusuf Mansur "Dream, Pray, Action". Kita sebagai generasi penerus bangsa memiliki tanggung jawab yang besar sebab harapan bangsa ini ada di pundak kita. Mau kemana arah bangsa terletak pada sikap kita, apakah tetap berkembang, menjadi negara maju atau sebaliknya.

Bertindak melakukan hal positif kecil dapat berdampak besar buat hidup kita individu maupun orang banyak. Sama seperti air yang terkumpul setetes demi setetes menjadi lautan lalu menjadi tempat habitat ikan-ikan dan hewan laut lainnya. Membiasakan diri dengan bertindak kecil yang bermanfaat itu sangat memiliki pengaruh untuk kehidupan masa kini dan masa depan. Dan untuk bisa melakukannya kita membutuhkan lingkungan yang mendukung atau kita harus mampu menciptakan lingkungan positif disekitar kita, ini menandakan kita memerlukan manusia lain untuk bersepakat bertindak dalam kebaikan. Sehingga kitapun akan cepat mencapai tujuan.

8. Semua Milik Allah

Semua milik Allah dan semua akan kembali kepadaNya.

Egois, ingin menang sendiri adalah sifat dasar manusia. Syukurilah karena itu kodrat dari Allah. Kita gampang banget judge (nilai) odang lain itu egois, hanya mementingkan dirinya sendiri, dateng kalo butuh aja de el el yang negatif-negatif dari orang lain. Hello.. Mungkin kaca kita pecah atau bangun kesiangan sampai gak sempet ngaca. Akhirnya kita gak sadar bahwa kitapun sama dengan mereka.

Kadang Allah itu ngadirin orang lain dalam hidup kita, baik itu keluarga, teman, bahkan orang yang cuma lewat itu bagaikan kembaran kita, cuma kita aja yang gak peka. Mereka bagaikan bawa cermin gede buat kita lihat diri kita sendiri, malangnya malah kita menyangka bahwa itu hanyalah sifat dia kita gak seperti itu. Hebatnya lagi hampir 100% penilaian negatiflah yang sama percis dengan diri kita. Sama kaya cerita orang kikir, orang kikir gak suka deket2 sama org yang kikir juga alias pelit bin medit. Da

7. Beyond Dream

Mimpi itu jangan yang kecil. Mimpi yang tinggi sekalian. 'nanti kalo jatuh gimana?' kita itu terlalu takut menghadapi kenyataan. Padahal kita buta akan kenyataan, apakah orang yang meninggal tau semenit sebelumnya akan mati? Kita terlalu sering mendramatisirkan keadaan. Mimpi aja yang tinggi bahlan yang gak mungkin. Kenapa? Karena kita gak tau hari esok akan seperti apa, setidaknya dengan mimpi kita akan terpacu semangatnya untuk bisa menggapai target-target yang kita buat.

Saat mimpi sudah tertata dengan rapi tersimpan dalam memori yang indah, yakinlah semua akan tercapai. Ketika belum sampai pada mimpi mu, tidak.. tidak.. Kamu tidak gagal. Kamu haya perlu bersabar dan senantiasa optimis menunggu waktu yang tepat dari Allah, hingga waktunya tiba. Semua akan indah pada waktunya.

Coba saja jika siang dijadikan bermalamnya manusia alias tidur, memang bisa aja tapi gak enak, badan sakit, tidur bukan memberi manfaat malah kadi mudhorot. Karena tidak digunakan tepat pada waktunya. Allah sudah berfirman : ku jadikan malam untuk kalian beristirahat (Q.S) jadi jangan coba-coba menyalahi aturan Allah bahkan sampai berprasangka buruk padaNya, Allah tuh emang tau banget yaa sifat manusia yang suka suudzon sampe Allah berfirman: janganlah kalian berprasangka buruk... (Q.S)

Takdir emang udah Allah tetapkan bahkan udah tertulis jelas dikitab yang agung yaitu lauh mahfudz gak ada yang bisa merubahnya. Kita sepakat aka hal ini. Tapi bukan berarti menjadi halal apabila kita mengkambing hitamkan takdir sehingga membuat kita hidup santai berleha-leha, alih-alih 'toh aku begini karena takdir Allah yang udh menetapkan jalan seperti ini buat aku'.

Remaja Tangguh.. Jangan sok tau alias jadi Tuhan lain dari selain Allah yaa. Realitanya kita gak tau ketetapan seperti apa yang Allah tulis buat kita. Bahkan anak penjahat sekalipun bisa menjadi anak yang shaleh akibat usahanya atas izin Allah yang menjadikannya anak yang sholeh nan alim. Bayangkan jika anak penjahat itu percaya akan 'takdir palsu' yang ia yakini. Kayanya kita bakal menembak bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Tapi akibat anak yang tidak mempercayai takdirnya, seakan ia sedang melukis takdir baru untuknya.

Banyak kisah nyata lainnya juga, cerita tentang anak kurang mampu yang sukses. Mulai dari seorang anak penjual kayu, anak buruh tani, anak penjahit, bahkan anak pemulung dan masih banyak lagi yang lainnya, mereka mampu melawan takdir keliru mereka. Mereka keluar dari takdir bayangan menuju takdir realitas. Mereka memberanikan diri untuk bisa hidup lebih layak dari orang tuanya, dimulai dari bermimpi bisa melanjutkan kuliah, bekerja di tempat yang enak, bahkan bermimpi memiliki ribuan pekerja serta menjadi nahkoda yang mengendalikan laju pelayaran, menjadi penguasa, pengusaha dan pemimpin.

5. Bukan Salah Dunia

Mental pemenang yang mampu mengakui segala kesalahannya, dan berani bangun dari kegagalannya. Bukan malah mencari kambing hitam dan 1001 alasan untuk menyalahkan orang lain dan jatuh terpuruk gak mau bangkit.

Kita sama-sama tau semua aktivitas dalam hidup ini ada resikonya baik positif maupun negatif, apalagi dalam menebtukan tindakan sudah pasti banyak sekali peluang untuk menang atau kalah, sukses atau gagal, untung atau rugi. Untuk aktivitas tidur saja ada hal positif dan negatifnya. Positifnya adalah ketika todur kita seperti telah me-charge tubuh kita sehingga otak fresh tubuh pun bugar, tapi negatifnya adalah ketika tidur kita sedang mendekati kematian karena tidur adalah setengah dari kematian. Kalau kita gak berani menghadapi resiko, kita tidak bisa bertarung meraungi kehidupan ini. Karena gak ada satu hal perkara pun yang tidak mengandung resiko.

Otak kita telah terlanjur terkontaminasi dengan pikiran negatif, terbukti kita gak bisa mengakui kekurangan diri sendiri, kita lebih asyik bersembunyi dibalik penyebab kesalahan lain. Harus diakui kesalahan juga kegagalan tidak hanya bersumber dari satu faktor aja, namun ada beberapa faktor lain yang saling terhubung memicu penyebab kegagalan. Walau ada seribu penyebab kegagalan tetep aja diri kita yg bertanggung jawab sepenuhnya akan segala hal yang terjadi dalam hidup kita, lagi juga menyalahkan yang lain tidak menyelesaikan masalah. Namun ketika kita berani menyalahkan diri kita sepenuhnya maka kitapun bisa bangkit dan mencari solusi untuk bisa mengembangka diri menjadi pribadi yang tangguh serta lebih siap menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Rabu, 14 Juni 2017

10. Keluar dari Zona Nyaman

Ketika sudah merasanya nyaman memang tidak mudah untuk bisa memotivasi diri untuk beranjang dari keadaan. Istilah gaulnya sih 'udah PW (posisi wenak) mager (males gerak) buat ngapa-ngapain. Padahal kita gak akan tau ada kejutan apa di seberang laut sana.

Saat sudah betah tinggal di satu pulau, kita cenderung santai-santai menikmati hidup disana. Tanpa ada keinginan untuk bisa menjelajah pulau lain, pulau yang lebih indah, pulau yang lebih berlimpah. Alhasil hidup rasanya konstan, datar, tal berwarna. Berbeda dengan para petualang, hidup mereka penuh tantangan yang menguji nyali,

2. No BAPER, but PEKA

Remaja itu paling suka bawa perasaan. Hampir semua hal pake perasaan, apa-apa 'baper' alis bawa perasaan. Seakan penyakit ini gak kenal mangsanya, menyerang semua kalangan baik pria maupun wanita. Apalagi dalam urusan cinta dan asmara, seakan kurang lengkap seperti makan lalap tanpa sambel.

Namun terkadang baper ini salah sasaran, sukanya membawa kita terjelembab jatuh ke jurang kerusakan. Kita malah baper ditempat yang salah. Baper masalah cinta atau hanya sekedar suka dengan lawan jenis, mengakibatkan kita gafok 'gagal fokus' dengan semua aktivitas kita. Mau makan inget dia, mau belajar gak konsentrasi alhasil semua sia-sia, parahnya kita rela ngabisin waktu buat dia yang gak patut dipikirin, kita rela stalking semua sosmednya dia demi lebih mengenal dan tau aktivitas dia lagi apa, cari foto dia, bahkan cari tau semua cerita masa launya sampai bibit, bebet, bobotnya. Akhirnya hingga waktu tiba baru deh kita menyesali atas waktu yang terbuang cuma-cuma.

Remaja Tangguh.. Baper itu boleh tapi sesuaikan dengan tempat dan kondisinya. Baperlah dengan lingkungan sekitar mu. Coba lirik sedikit mereka yang tidak seberuntung kita, mereka yang kelaparan, kehausan, tidak memiliki tempat tinggal yang tetap, mereka yang hidup jauh dari kata cukup, bahkan mereka yang harus bekerja keras hanya untuk dapat menyambung hidup. Sudahkah kita menolongnya? Jangan, ku ubah pertanyaanku. Sudahkah kita bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan? Hanya kepada diri sendiri kita dapat jujur menjawabnya.

Lihatlah ke atas untuk urusan akhirat, dan menunduklah dalam urusan dunia. Menunduk disini tidak hanya melihat orang yang tidak seberuntung dengan kita, tapi tundukan jugalah hawa nafsu kita terhadap kegemerlapan dunia. Boleh kita menikmati indahnya bumi pertiwi bahkan alam semesta ciptaan Allah, itu juga salah satu bentuk syukur kita kepada Allah yang telah memberikan kita kesempatan lahir di dunia dan menaungi samudera kehidupan ini. Tapi, tidaklah menghalalkan kita rakus terhadap dunia, memakan semua hal, bertingkah semaunya.

Islam agama rahmatan lil alamin.. Memiliki aturan kehidupan yang jelas dan terbukti baik, bahkan semua anjuran baik yang ada dalam alquran maupun hadis jika dibuktikan secara science terbukti sangat bermanfaat untuk keberlangsungan hidup kita. Contoh saja tentang makan. Makanan di Indonesia bahkan dunia begitu beranekaragam, jika kita menuruti hawa nafsu yang tak bertepi mungkin saja kita mampu memakan semua jenis makanan yang kita suka. No.. No.. Jangan lakukan itu. Karena Nabi Muhammad yang membawa agama Islam menganjurkan kita untuk berhenti makan sebelum kenyang. Ketika bisa memakan semua makanan yang kita suka memang menyenangkan apalagi bila hobi ini membawa kita bisa jadi pemandu acara kuliner. Alhasil bukan perut saja yang kenyang, kitapun jadi terkenal. Hehee.. Tapi memakan seperlunya bahkan sedikit itu ternyata lebih menyehatkan. Allah juga berfirman (Q.S) apa yang kamu sukai belum tentu baik untukmu, dan apa yang tidak kamu sukai bisa jadi itu baik untukmu. Kurang lebih seperti itu redaksinya kalau diubah kebahasa kita sehari-hari.

Lagi-lagi benar, realitanya hidup di milenium x sangat lah sulit. Banyak makanan yang terlihat enak, namun terdapat segudang penyakit. Dan makanan yang jarang disukai malah hadir mambawa banyak manfaat.

Dalam harta kita ada hak orang lain di dalamnya. Peka dengan lingkungan akan menjadikan hidup damai, tenteram dan sejahtera. Allah memberikan kita rezeki baik yang terlihat sedikit maupun melimpah. Jika ada uang ditangan gatel rasanya tangan ini ingin menghabiskannya untuk keperluan kita atau hanya sekedar untuk kesenangan pribadi, rasanya uang tidak betah berada di dompet kita. Ketika ditanya kemana perginya uang itu? Kebanyakan dari kita bingung. Bukankah Allah telah mengajak perdagangan terbaik denganNya yaitu dengan menyerahkan sebagian rezeki kita dijalanNya (Q.S) maka akan lebih indah jika uang kita lebih banyak yang disalurkan untuk Allah ketimbang untuk kesenangan pribadi yang tiada berfaedah.

Kalau tidak peka mungkin pernah terbesit di lubuk hati kita sebuah pertanyaan tentang anjuran ini: bagaimana bisa dalam harta kita ada milik orang lain? Khan aku yang kerja sendiri? Dan itu rezeki dari Allah untukku. Bukankah semua manusia sudah memiliki rezekinya masing-masing? Aku lelah dan capek bekerja, sedangkan mereka dengan enak dan santai tinggal mendapat pemberian dari ku.

Ingat pajak? Kali ini saya bukan mau ngajak kalian buat segera bayar pajak. Hehee.. Pernah terpikir kenapa pemerintah menetapkan pajak kepada rakyatnya? Toh itu sama saja uang kita, uang hasil jerih payah kita, lantas apa hubungannya dengan pemerintah sehingga dengan seenaknya menetapkan pajak yang wajib dibayarkan? Sadar atau tidak dalam melakukan aktivitas kita menikmati segala fasilitas yang pemerintah sediakan baik dari jalan raya, jalan tol, listrik, rumah sakit, sekolah dan banyak lagi lainnya. Maka wajar jika kita memberikan sedikit harta kita ke pemerintah (baca: bayar pajak) karena kita telah menikmati semua fasikitas yang telah disediakan.

Nah inipun sama dengan perintah Allah, bahwa di dalam rezeki kita ada hak orang lain. Sadar atau tidak juga dalam menjalani hidup kita pun sering memakai jasa-jasa mereka contoh saja baju yang kita pakai, ada jasa tukang tenun, jahit, distributor dan banyak lagi lainnya. Gak kebayang khan jika mereka gak ada? Itulah sedikit alesan kenapa 'orang kaya' harus berbagi kepada 'orang yang membutuhkan' karena kita menikmati jasa yang mereka berikan untuk kita.

Terbukti Allah itu Maha Adil. Adil bukan berarti mendapatkan sesuatu dengan kadar dan jenis yang sama. Melainkan mendapatkan sesuai apa yang kita butuhkan. Sedangkan sebaik-baiknya yang memahami diri kita bukan diri kita sendiri yakni Allah yang Maha Mengetahui. Jadi Allah yang lebih tau apa yang tepat untuk hambaNya

Lihat keatas untuk urusan akhirat. Jangan salah yaa. Terkadang kita suka keliru dan terlena dilalaikan oleh kehidupan dunia. Kita lebih suka lihat ke bawah dalam urusan akhirat, alhasil kita suka iri saat melihat teman kita santai-santai bahkan membuang waktunya untuk hal yang gak berguna. Dan kita cenderung santai saat melihat teman kita sibuk beribadah mendekat kepada Allah serta mempersiapkan bekal terbaik untuk kehidupan yang kekal.

Baperlah kepada orang-orang yang senantiasa selalu memperbaiki amal ibadah yang akan dipertanggung jawabkan kelak. Sehingga dapat memacu kita untuk bisa menjadi Remaja Tangguh yang beriman. Beriman itu gak harus sempurna. Mengingat manusia gak bisa terhindar dari luput, salah dan khilaf. Maka kita bisa memaknai iman dengan berusaha mengerjakan segala perintah Allah dan berusaha untuk menjauhi segala laranganNya.

Sekali lagi, baper itu boleh tapi harus untuk urusan positif yaa. Baper sama lingkungan yang dapat menghasilkan empati yang berbuah kepekaan sehingga terjadi perubahan, perubahan itu gak harus dimulai dari yang besar akan tetapi mulai dari yang kecil. Karena sedikit demi sedikit akan menjadi bukit. Menjadi insan terbaik yang selalu lebih baik dari hari kemarin dan bermanfaat untuk orang lain.

1. Remaja Tangguh

"berikan aku 1 pemuda maka akan aku hancurkan dunia" kurang lebih itulah ungkapan bung Karno dalam semangatnya merebut kemerdekaan.

Ungkapan itu menunjukkan arti yang tak lain dan tak bukan remaja memiliki pengaruh yang besar dalam hal apapun bahkan dalam kerusakan. Suksesnya sebuah bangsa tergantung dengan kualitas pemudanya. Sebagai remaja kamu harus menyadari betul akan peranmu tersebut. Peranmu yang baik akan membawa harum nama baikmu, keluarga, bangsa, negara dan agama.

Menjadi remaja tangguh merupakan sebuah tantangan di zaman postmodern ini. Dimana segala teknologi dan kehidupan dunia telah memberikan berbagai macam kemudahan. Bukan hanya tangguh fisik, mentalpun perlu dilatih agar tidak terkikis oleh kecanggihan teknologi. Jika transportasi semakin tahun semakin baik, namun teknologi tidak kalah lebih membaiknya. Bagaimana tidak? Jika dulu tidak ada kendaraan bermotor sekarang ada ojek, teknologi nambah memudahkannya yaitu dengan meluncurkan aplikasi Go-Ojek. Mungkin kalau tidak ada teknologi setidaknya kita bisa olahraga jalan kaki ke pangkalan atau jika deket cukup sedikit latihan tarik suara dengan berteriak panggil "bang.. Ojek" tapi oleh teknologi kita dimanjakan, hanya dengan mengklik layar tanpa tombol alias smartphone, kita sudah memesan ojek dan tinggal menunggu ojek yang tidak akan lama lagi muncul di depan rumah. Rasanya kalau bukan diri sendiri yang membuat fisik ini tangguh maka akan susah.

Bagaimana dengan psikis kita alias mental? Nampaknya remaja saat ini bermental tempe. Seperti tempe yang lama jadinya, membutuhkan prosedur fermentasi yang begitu lama. Coba lihat, kita lebih berani update status atau mengkritisi para pemerintah di sosial media ataupun grup diskusi WhatsApp, tak jarang pula kita sering menshare sesuatu yang belum kita selidiki lebih lanjut alhasil kitapun masih samar akan kebenaran dari apa yang kita share, singkatnya kita terlalu mudah untuk dihasut oleh isu-isu hangat yang hoax.

Berbeda dengan pemuda sebelum kita, mereka siap mati membela kebenaran di medan perang. Semangat gotong-royong pun tinggi, sehingga dapat terjalin toleransi yang harmonis.

Kemudahan hidup seharusnya membuat kita bisa menjadi lebih unggul dari manusia sebelumnya. Bagaimana tidak? Jika dahulu membutuhkan waktu bertahun-tahun hanya untuk melakukan perjalanan Indonesia-Arab, sekarang dalam hitungan jam kitapun bisa mencapainya. Semestinya kita punya waktu lebih banyak yang bisa kita gunakan untuk hal lain yang bermanfaat, bukan sebaliknya.

Bicara tentang Haji, sekarang kalau mau berangkat haji orang Indonesia harus nunggu tahunan, mungkin sekitar 10 tahun. Dalam waktu penungguan tersebut coba jawab apa yang kita kerjakan? Hanya bersantaikah, hingga waktunya tiba. Padahal nenek moyang kita menghabiskan waktu yang lama untuk sebuah perjalanan, pastinya penuh rintangan dan perjalanan yang melelahkan. Seharusnya kita menjadikan waktu penantian kita itu lebih berkualitas dengan waktu perjalanan nenek moyang kita. Gunakan waktu itu untuk semakin dekat dengan Allah. Apalagi kalau masih usia belia kita sudah mendaftar haji. Pertebal ilmu agama, memperdalam ritual haji yang akan dilaksanakan, cari tau manfaat sebenarnya dari setiap prosesi haji, setiap gerakan shalat, gencarkan segala dzikir pagi dan petang. Tanpa sadar fisik dan psikis kita akan tangguh.

Yaa.. Beribadah kepada Allah akan menarik semua yang positif di dunia ini, baik kesehatan, rezeki, serta semua hal yang dapat melancarkan setiap aktivitas kita. Menggunakan waktu dengan naik itu sangatlah efektif untuk menjadikan hidup lebih baik.

Dasarnya semua memiliki waktu yang sama yakni 24 jam. Namun sayangnya setiap insan memiliki cara yang berbeda dalam menggunakannya.

Contoh saja AlGhozali, semasa hidupnya ia berhasil menerbitkan ... Buku. Setahun ia bisa menulis buku sebanyak x judul buku. Coba bandingkan diri kita, dari bangku SD bisa baca sampai sekarang sudah berapa banyak buku yang sudah kita selesaikan? Buku pelajaran mungkin? Nyaris.. Buku pelajaranpun masih banyak bab-bab yang terlewat, belum kita baca. Jangan tanyakan 'berapa buku yang telah kita tulis'.

Kembali lagi ke teknologi, kemudahan ini seharusnya dapat menunjang kita dalam meraih prestasi. Mungkin dulu AlGhozali harus pergi jauh dengan menempuh waktu yang tidak singkat hanya untuk membaca buku dan menimba ilmu. Berbeda dengan kita yang dalam keadaan duduk manis di depan layar smartphone maupun laptop kita sudah bisa mendapatkan jutaan judul buku, milyaran sumber bacaan, bahkan banyak media yang memfasilitasi untuk bisa kita baca dan pelajari, tak jarang juga dengan cuma-cuma, gak bayar, alias gratis.

Namun sekali lagi sangat disayangkan kita kurang peka. Kita jarang memanfaatkan kemudahan ini. Kita malah lebih sering menyalahgunakannya untuk hal yang kurang bermanfaat.

Menjadi manusia yang tangguh, siap menghadapi segala tantangan dan perubahan dunia adalah pilihan individu masing-masing. Dan setiap individu bertanggung jawab akan dirinya sendiri. Jangan jadikan kemudahan sebagai jurang kemunduran, sebaliknya jadikan kemudahan sebagai sumber kejayaan.

Siapkan diri sedini mungkin untuk bisa menjadi manusia tangguh, tangguh disini bukan hanya kuat, tapi juga bermanfaat. Berjuang menjadi remaja tangguh dengan cara mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan ibadah yang bisa mengangkat derajat, bukankah kita akan gembira apabila bekerja dinaikan jabatannya, dinaikan gajinya? Maka tak sedikit dari pekerja yang berusaha mati-matian untuk dapat meraihnya baik dari jalan halal maupun tidak. Seperti itulah seharusnya kita dalam beribadah, gencar melaksanakan semua amalan yang dapat meninggikan derjat kita di hadapan allah, baik dengan melaksanakan yang wajib hingga yang sunnah sepert dzikir pagi dan petang, shalat dhuha, shalat malam, sedekah, doa dan masih banyak lainnya. Ingat.. Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik (Q.S Hud)

Hablu mina Allah hablu mina nas. Hubungan dengan Allah hubungan dengan manusia. Semua harus seiringan berjalan, seimbang, tidak ada yang jomplang sebelah. Mungkin berhubungan dengan Allah itu lebih mudah ketimbang berlaku baik kepada manusia, karena apa yang kita anggep bener dan baik belum tentu orang lain sependapat dengan kita. Namun jangan terlalu menghiraukan penilaian mereka, tetaplah berbuat baik selagi kita memiliki dasar pemikiran yang bener. Perlu di inget juga, sebaik apapun manusia pasti ada yang tidak menyukainya. Tau Rosulullah khan? Kekasih Allah saja masih memiliki musuh yang tidak menyukainya.

Selain dua itu ada satu hal lain yang tak kalah penting sebagaimana tujuan agama islam menjadi rahmatan lil alamin (Al-Anbiya : 21), rahmat bagi seluruh alam. Agar tercapai rahmat maka kita harus berlaku baik kepada alam, yakni lingkungan. Menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem, sehingga alam ini bekerja sesuai prosedurnya.

Bahkan terhadap diri sendiri, menjaga pemberian Allah itu sangat penting. Hidup di masa yang tingkat pergaulan bebasnya tinggi mengharuskan kita bisa ekstra ketat menjaga diri, agar tidak ikut terjerumus dalam kenistaan hidup.

Remaja tangguh harga mati. Bersusah-susah di masa muda akan memberikan kemudahan di masa tua nanti, karena apa yang kita tanam hari ini bisa kita petik untuk hari esok. Menuju jalan lurus, jalan kebaikan memang harus menempuh jalan yang terjal namun percayalah setiap kebaikan itu tidak ada yg sia-sia khususnya untuk diri sendiri dan tentunya orang banyak. Allah pun berfirman (Q.S Hud)

Kamis, 08 Juni 2017

Puisi

Lihat anak kecil itu?
Terngiang masa kecil ku dulu
Ayahku sayang..
Segala cinta tercurah untukmu
Terimakasih ayah

Aku mengenal tempat ini dari mu
Awalnya tempat ini begitu aneh
Aneh menurut ku kala itu
Aku hanya dapat memandangi kaki
Banyak kaki yang sedang berbaris

Entah mereka sedang apa
Dalam benak ku
Mereka hanya berkumpul
Entah menunggu apa

Aku hanya asyik berdiri di depan Ayah
Sering kali ayah meninggalkan ku
Membiarkan aku duduk di sofa
Tepat di sudut ruangan

Bingung ku makin bertambah
Ruang apa ini?
Manusia berlalu lalang
Silih berganti

Ayah..
Kini aku mengerti
Di luar khayal ku
Aku bisa ketempat ini tanpa mu

Ayah..
Beribu terimakasih untuk mu
Untuk mu yang selalu mengajak ku
Mengajak ku terjun
Terjun langsung meraungi samudera
Samudera kehidupan nyata
Kehidupan nyata yang tak mudah

Ayah..
Doakan ku
Doakan ku untuk dapat siap bertarung
Bertarung melawan semua kenyataan
Kenyataan pahit yang menyesakkan

Harap ku semoga kelak
Ketika aku kesini
Aku bukan lagi seorang nasabah
Nasabah bank, melainkan
Sang pemilik bank terbesar di Dunia

#AN #Owner #ANBank #yuOneTV #ANAirport #IBUResto #DADYFarm #NNHospital #Indonesia #Dunia #Internasional #BeliUlangIndonesia

Sabtu, 03 Juni 2017

Syukur

Seperti lahir ke dunia, saat meninggalkan dunia pun manusia tidak akan membawa apa-apa. Namun itu hanya kasat mata saja, pada realitanya Allah membekali manusia dengan berbagai macam organ tubuh serta lengkap dengan indera2nya, sesuai firmanNya Q.S Al-Mulk : 23, semua itu Allah berikan guna untuk menunjang kehidupan manusia di dunia. Maka telah selayaknya manusia membekali dirinya dengan melakukan amal baik selama hidup guna untuk hidup di akhirat kelak. Selain berguna untuk kelanjutan hidupnya di akhirat, juga untuk membalas pemberian Allah, walau semua itu tidak akan sebanding dengan pemberianNya serta Allah pun tak memerlukannya.

Nikmat Allah itu begitu banyak serta luas, wajar jika Allah berfirman (Q.S An-Nahl 16:18) manusia tidak dapat menghitungnya, mulai dari nikmat pertama lahir ke dunia sampai nikmat-nikmat yang senantiasa tercurah selama manusia meraungi samudera kehidupan. Saking tidak dapat dihitungnya hingga banyak manusia yg mendustakan dan melupakannya. (Q.S Ar-Rahman) Coba ingat sebentar tentang anggota badan yang lengkap serta masih dapat digerakkan dengan otomatis. Hakikatnya semua itu terjadi karena nikmat dari Allah, semua terjadi atas kehendakNya. Masih lalaikah manusia untuk mensyukurinya?

Jika manusia mengerti hakikat tentang penciptaannya hidup di dunia ini, maka bersyukur pun akan dirasa kurang. Ditambah tentang nikmat yang Allah berikan, keharmonisan kehidupan ini dan juga penciptaan Allah lainnya yang bersifat dinamis. Manusia akan merasakan pentingnya mengerjakan amal shaleh di dunia, orientasinya bukan lagi sebagai bekal hidup di akhirat namun sebagai mahabbah tanda cinta kepada Allah.

Apa yang manusia lakukan tidak lepas dari apa yang dilihatnya, didengarnya, pengetahuannya, serta lingkungannya. Seiring bertambahnya usia dan luasnya alam semesta ciptaan Allah ini, sepatutnya semakin luas pula wawasan manusia. Perlu disadari juga ilmu yang dimiliki manusia itu berbeda dengan ilmu Allah. Seperti dalam surat Al-Mulk Allah memerintahkan manusia untuk menjelajahi dunia, Allah memerintahkan itu agar manusia bisa bertambah wawasannya, semakin Arif meraungi samudera  kehidupan, serta bertambah rasa syukur. Dengan menjelajah dunia manusia akan menemukan sesuatu yang baru dan bertambah nikmat Allah.

Manusia memerlukan Allah dan selalu butuh Allah, maka kalimat hasbunallah wa ni'mal wakil janganlah hanya menjadi hiasan lidah semata. Telusuri dan renungkan benar2 ayat tersebut. Terkadang manusia terlalu silau dengan kehidupan dunia, hingga lupa siapa yg menciptakan dan mengaturnya. Yaa.. Dialah Allah. Allah tidak perlu sujud syukur manusia, Allah gak peduli manusia kufur atau syukur. Karena Allah memilihi sifat Rahman yang senantiasa mencurahkan nikmatnya untuk manusia. Namun sayang seribu sayang, manusia tidak peka dengan kasih sayangNya.

Pernahkah terbayangkan jika nikmat mata yg masih bisa melihat dunia ini diambil oleh Allah? Lantas pernahkah terucap hamdalah ketika masih dapat memandang indahnya dunia? Pernahkah terucap syukur ketika masih bisa bangun dari tidur? Ketika raga masih sehat wal Afiat terucapkah kalimat tahmid? Atau malah meratapinya ketika sakit melanda? Belum cukupkah kalimat fabiayyialaairobbikumatukadziban yg diulang sebanyak 31x dalam surat Ar-Rahman?

Mari mulai sekarang giatkan melantunkan kalimat toyyibah dalam setiap keadaan, sebagai mana firman Allah untuk selalu mengingatNya dalam setiap keadaan baik ketika berdiri, duduk dan berbaring, tak lupa Allah pun berfirman bahwa semua itu hanya bisa dilakukan oleh manusia yg berakal lagi berfikir (Al-Imron:190-191). Maka sangat kufur apabila manusia tidak bisa bersyukur yaitu dengan mengucapkan kalimat hamdalah.

Bisa karena terbiasa, begitulah manusia. Manusia bisa bersyukur apabila dibiasakan untuk selalu mengingat Allah salah satunya yaitu dengan selalu melantunkan dzikir dalam setiap keadaan. Terkadang syukur merupakan ucapan yang ringan namun sedikit tidak mudah dilakukan dan berat di timbangan. Sebagaimana firman Allah, Allah itu akan menambah nikmatNya kepada setiap hambaNya yang bersyukur (Q.S Ibrohim 14:7)

Memulai itu memang sedikit lebih berat, namun ada yang lebih sulit yaitu mengistiqomahkan apa yang sudah dimulai. Untuk pembiasaan wujud syukur manusia dapat dimulai dari mengucapkan syukur dengan mengucap kalimat yang sederhana yaitu Alhamdulillah ketika telah menyelesaikan suatu pekerjaan, baik itu selepas bangun tidur, selesai makan, dan mengerjakan aktivitas harian lainnya. Maka insya Allah nikmat Allah pun senantiasa bertambah, karena Allah tidak pernah ingkar dengan janjiNya.

Qurban Pertamaku 2023

Rangkaian cerita yang Allah susun semuanya sempurna, indah, tidak ada yang janggal, apalagi keliru. Skenario Allah tersusun begitu apik, har...