Minggu, 15 Maret 2015

PLH tentang ikan

15 Maret 2015
Kelas XI/Semester 1/SMA/SMK/MA/MAK
Produk Pembenihan Ikan Konsumsi
A. Pengertian
1.    Budidaya Ikan
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.
tertentu yang belum dewasa, termasuk telur, larva, dan biakan murni alga. Pendederan adalah suatu kegiatan pemeliharaan benih ikan setelah periode larva sampai dihasilkan ukuran benih tertentu yang siap untuk didederkan.

a.   Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)

Lele lokal merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan ciri-ciri tubuh memanjang dan kulit licin, serta identik dengan warna punggung hitam dan warna perut (abdomen) putih keabu-abuan. Lele lokal merupakan ikan asli Indonesia. Di Indonesia, lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), maut (Gayo, Aceh), pintet (Kalimantan Selatan), keling (Makasar), cepi (Bugis), lele atau lindi (Jawa Tengah). Lele bersifat nocturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Berdasarkan kebiasaan makan, lele merupakan hewan karnivora, yaitu golongan ikan yang sumber makanan utamanya berasal dari bahan hewani.
Usaha pembenihan lele mempunyai prospek yang cukup cerah. Permintaan konsumen makin meningkat. Pengembangan teknik pembenihan ikan yang baik akan meningkatkan hasil budidaya secara berkelanjutan. Segmentasi pasar lele sangat bervariasi bergantung pada ukuran. Pada tahun 2013, benih ikan lele dengan ukuran 5-7 cm dijual dengan harga Rp 170 - Rp 200/ekor, ukuran 7-9 cm berkisar Rp 210 – Rp 250/ekor, dan ukuran 9-11 cm berkisar Rp. 250 - Rp. 300/ekor.
Sumber: Dokumentasi Kemendikbud

b.   Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi yang hidup di air tawar, merupakan ikan hasil introduksi yang berasal dari Afrika Bagian Timur pada tahun 1969. Saat ini, ikan nila menjadi komoditas andalan dan unggulan ikan konsumsi air tawar di Indonesia. Ikan nila cenderung sangat mudah dibudidayakan dan dipasarkan karena merupakan salah satu jenis ikan yang paling disukai oleh masyarakat. Morfologi ikan nila adalah garis vertikal yang berwarna gelap di sirip ekor sebanyak enam buah. Garis seperti itu juga terdapat di sirip punggung dan sirip dubur, bersifat omnivora sehingga dalam budidayanya akan sangat efisien.
Harga benih nila di pasaran biasanya dijual berdasarkan ukuran bobot dengan harga Rp 25.000 – Rp 28.000,-/kg. Jumlah benih nila per kg >500 ekor. Teknik budidaya nila relatif mudah sehingga sangat layak dilakukan pada semua skala usaha (rumah tangga, mikro, kecil, menengah, dan besar).

c.   Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuningan/ keperak-perakan. Gurami merupakan ikan asli Indonesia yang berasal dari daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia) dan menyebar ke Malaysia, Thailand, Ceylon, serta Australia. Di Jawa, gurami dikenal dengan sebutan gurameh, di Sumatra disebut kala atau kalui, di Kalimantan disebut kalui. Gurami mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dengan cita rasa yang enak sehingga digemari banyak orang dari berbagai kalangan.
Harga gurami di pasaran sangat bervariasi bergantung pada umur: gurami umur 1-2 bulan dijual dengan harga Rp 400 - Rp 500/ekor. Benih gurami dijual berdasarkan umur dengan harga relatif mahal karena permintaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Oleh sebab itu, budidaya  ikan gurami khususnya pembenihan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.

d.   Ikan Bawal (Colossoma macropomum)

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi, paling banyak dibudidayakan di daerah Jawa. Bawal mempunyai beberapa keistimewaan, di antaranya pertumbuhan cukup cepat, nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (omnivora), lebih banyak makan dedaunan, daya tahan yang tinggi terhadap kondisi limnologi yang ekstrim, dengan rasa dagingnya pun cukup enak hampir menyerupai daging ikan gurami.

2.    Manfaat Ikan Konsumsi
Pada sebuah studi pada tahun 2006 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, diketahui bahwa tingkat kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang makan ikan dua kali sepekan, lebih rendah (36%) daripada mereka yang makan ikan sedikit atau tidak sama sekali. Ikan merupakan sumber makanan penting karena mengandung dua asam lemak Omega-3, yaitu Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA). Omega-3 membantu menurunkan tekanan darah yang akan menjaga kesehatan jantung. Tubuh tidak memproduksi Omega-3, harus didapatkan melalui asupan makanan.

    B.     Proses Produksi Pembenihan Ikan Lele

1.    Bahan Pendukung Pembenihan Ikan Lele

Sebelum melakukan pembenihan ikan lele, diperlukan langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Bahan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele bergantung pada proses pembenihan, yaitu persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan), pemeliharaan induk, pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan lele tersaji pada Induk ikan lele dan pakan merupakan bahan yang paling perlu diperhatikan agar proses produksi dapat berlangsung dengan baik. Dengan demikian, diharapkan produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen, yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan yang memungkinkan usaha berkembang dengan baik. Beberapa persyaratan dalam memilih bahan (induk ikan, pakan ikan dan lain-lain) sebagai berikut:

1)  Ikan yang dipilih sebaiknya yang mudah dipelihara, atau jika usaha tersebut adalah pembenihan ikan, sebaiknya :
2)  Kolam Terpal • Terpal • Bambu atau besi melingkar • Air Kolam Semen • Semen • Pasir • Batu bata/batako • Air • Paralon Persiapan media pemijahan • Induk ikan lele yang berkualitas • Pakan yang memiliki protein tinggi seperti tubifex (cacing sutera) • Sapu ijuk untuk tempat telur (kakaban) • Ovaprim (jika menggunakan sistem pembenihan buatan) Pemijahan Induk Pemijahan Induk • Sapu ijuk untuk tempat telur (kakaban) Penetasan Telur • Pakan yang memiliki protein tinggi seperti tubifex (cacing sutera) Pemeliharaan Larva dan Benih. Diagram alir proses pembenihan ikan dan bahan-bahan yang dibutuhkan ikan yang dipilih adalah jenis yang mudah dalam pemijahan, serta diharapkan dalam pelaksanaannya cukup menggunakan peralatan yang sederhana sehingga biaya produksi lebih ringan.

3)  Bahan baku yang disediakan harus berkualitas karena untuk memperoleh suatu hasil produksi yang baik, dibutuhkan bahan baku yang baik pula. Contohnya untuk memperoleh benih yang baik, diperlukan induk ikan yang baik pula.

4)  Bahan baku yang disediakan hendaknya yang mudah didapatkan di sekitar tempat usaha. Artinya, jika sewaktu-waktu memerlukan bahan baku tersebut, bahan dapat secara mudah diperoleh atau tidak perlu menunggu lama sehingga proses produksi tidak terhambat.

5)  Bahan baku yang tersedia hendaknya yang relatif murah. Dengan demikian, diharapkan usaha yang dijalankan dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

2.    Alat Pendukung Pembenihan Ikan Lele
Peralatan yang digunakan dalam pembenihan ikan lele tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Peralatan yang digunakan dalam proses pembenihan ikan lele adalah seperti berikut:
1)  Peralatan pengadaan air bersih seperti pompa air atau pompa celup.
2)  Peralatan pengukuran kualitas air seperti DO meter, pH-paper Universal, konduktiviti meter, termometer, dan lain-lain.
3)  Peralatan dalam proses pemijahan ikan lele seperti kakaban.
4)  Peralatan dalam pendederan benih ikan lele seperti blower atau aerator (untuk suplai oksigen).
5)  Peralatan pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti seser.
6)  Peralatan pengemasan benih ikan lele seperti plastik, styrofoam, dan tabung oksigen.

3.    Proses Pembenihan Ikan Lele

a.   Proses Pembenihan Ikan Lele
 Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya menjadi komponen input untuk kegiatan pembesaran. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu diperhatikan beberapa hal agar memenuhi standar produksi yaitu seperti berikut:

                          I.        Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)
          Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. Kolam yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fiberglass, kolam semi permanen, dan permanen (tembok bersemen). Pastikan kolam yang akan digunakan bersih agar anakan ikan yang baru menetas tidak terkontaminasi penyakit. Persiapan Sarana dan Prasarana Pemeliharaan Induk Pemijahan Induk Penetasan Telur Pemeliharaan Larva dan Benih.

                                   II.        Pemeliharaan induk
          Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan, media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan ikan meningkat di dalam wadah pemeliharaan. Ciri-ciri induk lele siap memijah adalah calon induk jantan dan betina terlihat mulai berpasang-pasangan dan kejar-kejaran.
a.   Ciri-ciri induk lele jantan
1)  Kepalanya lebih kecil dari pada kepala induk lele betina.
2)  Warna kulit dada agak tua jika dibanding kan dengan kulit dada induk lele betina.
3)  Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
4)  Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
5)  Perutnya lebih langsing dan kenyal jika dibandingkan dengan perut induk lele betina.
6)  Kulit lebih halus dibandingkan dengan kulit induk lele betina.

Jenis-jenis kolamnya, sebagai berikut :
a. Kolam terpal persegi
b. Kolam terpal lingkaran
c. Kolam alami
      
b.   Ciri-ciri induk lele betina
1)  Kepalanya lebih besar dibandingkan dengan kepala induk lele jantan.
2)  Warna kulit dada agak terang.
3)  Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus.
4)  Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
5)  Perutnya lebih besar dan lunak.
       
c.     Syarat induk lele yang baik:
1)  Kulit induk lele betina lebih kasar dibandingkan dengan kulit induk lele jantan.
2)  Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
3)  Berat badannya berkisar antara 100-200 g, bergantung pada kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-25 cm.
4)  Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
5)  Umur induk jantan >7 bulan, sedangkan induk betina berumur >1 tahun.
6)  Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung protein yang cukup.

III.          Pemijahan/pembenihan
          Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Induk Matang Gonad (Jantan dan Betina) Memijah Alami Suntik Hormon Memijah Alami Stripping

          a) Pembenihan alami
                    Pembenihan alami dilakukan dengan cara menyiapkan induk betina sebanyak 2 kali jumlah sarang yang tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang atau satu pasang per sarang. Tata caranya sebagai berikut: Induk dimasukkan ke kolam pemijahan. Induk ikan diberi makanan yang mengandung protein tingggi setiap hari dengan dosis 2-3% dari berat total induk ikan yang ditebar. Induk ikan dibiarkan selama 10 hari. Air kolam dinaikkan 10-15 cm di atas lubang sarang peneluran atau kedalaman air dalam sarang sekitar 20-25 cm. Telur akan menetas di sarang setelah 24 jam dan benih ikan akan hidup bergerombol. Cacing Tubifex, ikan rucah, pellet dan semacamnya Induk ikan dibiarkan selama 10 hari dan tidak perlu diberi pakan. Induk ikan akan memijah dan bertelur. Benih ikan dikeluarkan dari sarang. Benih siap dipasarkan. Pindahkan ke kolam pendederan.

          b) Pembenihan buatan
                    Induk dimasukkan ke kolam pemijahan. Induk ikan diberi makanan yang mengandung protein tingggi setiap hari dengan dosis 2-3% dari berat total induk ikan yang ditebar. Ikan diberi larutan ovaprim untuk mempercepat kematangan gonad induk jantan dan betina. Induk ikan dimasukkan kembali ke kolam pemijahan dan dibiarkan selama 1-12 jam. Cacing Tubifex, ikan rucah, pellet dan semacamnya Induk betina disuntikkan ovaprim sebanyak 0,6 ml/kg berat tubuh, Induk jantan disuntikkan ovaprim sebanyak 0,2 ml/kg berat tubuh. Pemijahan Alami Pemijahan Buatan Stripping (perut induk jantan dan betina diurut) Sperma Sel telur Fertilisasi (Pembuahan) Telur menetas Benih ikan dikeluarkan dari sarang. Pindahkan ke kolam pendederan. Benih siap dipasarkan. Dilakukan di baskom Akuarium atau kolam penetasan telur.

IV.          Penetasan telur
          Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva. Untuk itu, telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan, kemudian diinkubasi dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan). Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.

V.          Pemeliharaan larva dan benih
          Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya, termasuk tahapan yang cukup sulit.

b.     Penerapan Keselamatan Kerja
Pada setiap tahapan kegiatan budidaya ikan, pekerja harus selalu menggunakan pakaian kerja sesuai dengan peraturan perusahaan. Pemakaian baju kerja yang salah/tidak sesuai aturan (terutama yang basah) dapat mengganggu kesehatan para pekerja. Para pekerja yang bekerjanya berhubungan langsung dengan air sebaiknya menggunakan pakaian kerja yang terlindung dari air, atau dapat juga menggunakan pakaian kerja yang khusus. Jika pekerjaan telah selesai, pekerja dapat menggunakan pakaian lain sehingga kesehatan para pekerja tetap terjamin.
Keselamatan kerja dalam kegiatan budidaya ikan yang menggunakan peralatan listrik harus diperhatikan secara ketat/serba hati-hati karena mudah menimbulkan kecelakaan di antaranya adalah sebagai berikut.
1.   Beban listrik terlalu besar untuk satu stop kontak dapat menimbulkan pemanasan yang membakar kulit kabel.
2.   Sistem perkabelan yang tidak memenuhi persyaratan standar.
3.   Kesalahan menyambungkan peralatan pada sumber listrik yang jauh lebih tinggi dari voltase yang seharusnya.

C.    Pengemasan Ikan Konsumsi
Ada dua metode pengemasan yang biasa dilakukan untuk transportasi benih ikan agar dapat hidup sampai tujuan, yaitu metode tertutup dan terbuka:

1. Metode Tertutup
          Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam media tersebut. Pengemasan dengan metode ini dapat dilakukan pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama. Alat pengangkut dapat menggunakan kantong plastik yang diberi media air dan oksigen. Teknik pengemasan sistem tertutup dilakukan dengan cara:

a)   Menyiapkan kantong plastik polietilen,
b)  Mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan,
c)   Kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan karbon dioksida, dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai volume udara 1/3–1/4 bagian.
d)  Setelah pengisian oksigen, mulut kemasan diikat secara rapat dengan karet gelang.
e)   Plastik berisi benih ikan yang sudah siap, kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga tidak mudah pecah dan mudah diangku

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan tertutup.

Kelebihannya antara lain:
a)  Media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan,
b)  Dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang),
c)  Memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan.

Kekurangannya antara lain:
a)  Media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara) sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan,
b)  Tidak dapat dilakukan pergantian air, dan
c)  Memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu pengangkutan.

2. Metode Terbuka
          Pengemasan dengan metode terbuka, yaitu pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Pengemasan metode terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat yang tidak memerlukan waktu lama. Alat pengangkut berupa drum, plastik, peti berinsulator, dan lain lain. Setiap wadah dapat diisi air bersih ± 15 liter untuk mengangkut sekitar 5.000 ekor benih ukuran 3-5 cm (disesuaikan dan bergantung pada alat pengangkut). Pengemasan metode terbuka dilakukan dengan cara memuasakan benih ikan terlebih dahulu agar laju metabolisme dan ekskresinya dapat berkurang pada saat pengangkutan sehingga air tidak keruh oleh kotoran ikan (untuk pengangkutan >5 jam). Tahapan pengemasan ikan selama transportasi, yaitu:
a)  Siapkan wadah,
b)  Masukkan air dan benih ke dalam wadah,
c)  Berikan peneduh di atas wadah agar benih ikan tidak mengalami stres pada temperatur tinggi.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan terbuka.

Kelebihannya antara lain:
a)  Difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung,
b)  Dapat dilakukan penambahan oksigen melalui aerator, dan
c)  Dapat dilakukan pergantian air sebagian selama per­jalanan.

Kekurangannya antara lain:
a)  Dapat menimbulkan stres pada ikan,
b)  Tidak dapat dilakukan untuk pengiriman menggunakan pesawat terbang.
c)  Metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.

SWOT adalah kepanjangan dari :
S  : Strength (Kekuatan)
W : Weakness (Kelemahan)
O  : Opportunity (Peluang)
T   : Threat (Ancaman)


Minggu, 08 Maret 2015

Open Outlet TRIms, menerima pendaftaran agen pulsa || Aktvitas Baru ku

Hi! perkenalkan aku Ayuwan Nandani pelajar dari SMAN 56 Jakarta Barat yang masih duduk di kelas 11 Mia 2, walau aku masih pelajar tetapi aku sedang giat-giatnya mengikuti bisnis yang ada. Nah hari ini, Minggu, 08 Maret 2015 aku memulai langkah berbisnis ku di oriflame. Oriflame bukanlah bisnis pertama yang baru aku geluti, sebelumnya aku telah menggeluti bisnis pulsa elektrik, yaa.. bisnis ini tidak menjanjikan untung yang besar. Namun, bisnis ini sudah mampu membuatku mandiri dalam membeli pulsa, karena untung yang aku dapatkan dari bisnis ini bisa aku belikan pulsa untuk aku pribadi. Selama 3 tahun lebih aku berkutat di bisnis ini, dan sekarang aku dapat mendaftarkan Anda yang ingin ikut join jualan pulsa tanpa perlu ke konter/agen pulsa. Cara membeli saldo pun bisa dilakukan di Bank-bank terdekat bahkan bisa melalui ATM yang ada di alfa maupun indomart. Anda berminat? silahkan invite pin BBM yang ada di bawah post ini. Cara dan ketentuan berlaku, jika Anda berminat maka akan aku daftarkan segera. Dan Anda sudah langsung bisa transaksi pengisian saldo serta bisa langsung menjualkannya.
Selain berjualan pulsa, sekarang aku memiliki aktivitas baru yang belum aku ketahui kedepannya akan seperti apa. Apakah akan lancar seperti bisnis pulsa? atau tidak semulus bisnis pulsa? sesungguhnya hanya Allah lah yang mengetahuinya. Hanya doa dan usaha yang dapat aku lakukan. Oiya jika Anda berminat juga untuk sekedar ingin mengetahui atau ingin melihat apalagi ingin membeli produk oriflame silahkan invite pin saya di bawah ini.
Sekedar informasi oriflame tidak hanya menjual make up untuk wanita dewasa, selain menjual make up oriflame juga menjual perlengkapan sehari-hari seperti; parfum baik untuk wanita dan pria, pembersih muka pria dan wanita, odol, shampoo, conditioner, bahkan bedak baby. Happy join! :)

Open Outlet TRIms, menerima pendaftaran agen pulsa, serta menerima pemesanan produk oriflame. Ada yang ingin ditanyakan? atau masih tidak mengerti? silahkan hubungi kontak saya.
Terima kasih :)

My pin BBM : 54F15CFD
My IG : @ayuwannandani

Qurban Pertamaku 2023

Rangkaian cerita yang Allah susun semuanya sempurna, indah, tidak ada yang janggal, apalagi keliru. Skenario Allah tersusun begitu apik, har...