YouOne Journeys - yuwan Ayunda
Mengulas kehidupan, pelajaran, pendidikan, dan pengamalan Ayuwan Nandani. Mencari ridho Allah, mendekatkan diri kepada-Nya, dan memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi untuk-Nya. Berharap semua akan membawa #manfaat Follow my Social Media @yuwan_Ayunda
Selasa, 12 Maret 2024
Qurban Pertamaku 2023
Jumat, 22 Desember 2023
Met Mother's Day | Di Usia 26 Tahun Allah Menjawab Pertanyaan ku tentang Ibu
Selamat Hari Ibu, Ibu ku tersayang..
Kamis, 29 Juni 2023
Idul Adha | Menepis Ego dengan Menyadari Kemanusiaan melalui Berqurban
Rangkaian cerita
yang Allah susun semuanya sempurna, indah, tidak ada yang janggal, apalagi
keliru. Skenario Allah tersusun begitu apik, harmonis, dan berkesinambungan.
Begitu juga dengan kisah qurban pertama ku. Yaa, alhamdulillah hari ini Allah
izinkan aku bisa menunaikan ibadah menyembelih qurban di hari Idul Adha 1444H.
Kesempatan ini menjadi pengalaman dan pelajaran yang mengesankan dan diluar
dari bayanganku.
Keinginan qurban
sudah ada dari tahun lalu, aku bertekad sekali bisa berqurban dengan usaha mandiriku. Alias qurban pakai uang sendiri, Alhamdulillah aku yang terlahir
dari keluarga lebih dari cukup pernah bapakku berqurban atas nama anggota keluarganya.
Namun hal ini tidak menjadikanku bangga, aku tetap mau qurban dengan jerih
payahku sendiri.
Kilas balik
kehidupan, sejak SD aku sudah mulai berpikir untuk bisa memiliki uang jajan
sendiri. Keinginan mandiri sudah ada dari aku kecil, malu minta sama orang tua
itulah aku. Dari SD-kuliah sama aja, berbagai macam usaha dan pekerjaan yang ku
lakukan hanya mampu menambah uang jajan. Bahkan beberapa kali aku masih
dibiayai oleh oranng tua ketika kuliah.
Jenjreeng..
Kehidupan setelah
wisuda S1 berubah total, tapi lagi lagi aku kagum dengan cerita yang Allah ukir
untuk hidupku. Setelah aku selesai ujian skripsi, pandemi virus covid-19 mulai
merajalela di Indonesia. Alhasil prosesi wisudaku tertunda, bukan hanya itu
dunia serentak tidak stabil. Pelaksanaan wisuda berubah menjadi blended, yaitu
perpaduan wisuda luring dan mayoritas daring, pola bekerja yang ikut berubah
menjadi Work From Home (WFH) sampai banyak para pekerja yang kehilangan
pekerjaannya. Bagaimana kabar freshgraduate?
Hampir 1 tahun aku
berhibernasi dikediaman dosen yang sudah aku tempati sejak semester 6, bertempat tidak jauh dari kampusku di Purwokerto. Disela
waktu pandemi itu aku mengambil kesempatan untuk pulang ke rumah orang tua di
Jakarta. Pada waktu-waktu itu aku mengisi kegiatan dengan magang diberbagai startup secara online. Ketika pandemi mulai sedikit melandai di tahun 2021, aku
mulai membantu usaha orang tua dan mencoba berbagai bisnis. Inilah awal aku
memiliki uang yang bisa dibilang lebih dari uang jajan.
Belum ada 1 tahun
menjalankan aktivitas tersebut, membuat ku bertekad untuk qurban. Padahal
bisnis yang ku jalanin belum signifikan terlihat hasilnya. Namun aku
benar-benar mau qurban. Entah apa yang mendasari keinginanku saat itu. Mungkin
karena Hari Raya Qurban bertepatan dengan ibadah haji. Kalau belum bisa haji
yaa seenggaknya qurban dulu.
Taraaa..
Rencanaku dipatahkan
oleh realita. Ternyata mengumpulkan uang untuk qurban itu perlu effort. Setidaknya aku belajar untuk
persiapan, budgeting yang terarah,
tentunya pemasukan yang lebih. Sebab masa setelah lulus sekolah berbeda dengan
masa sekolah. Banyak hal yang menjadi tanggung jawab dan harus dipertimbangkan,
bahkan rencanakan dengan matang. Biaya-biaya yang dulu tak terlihat, sekarang
begitu nampak. Walau aku tidak harus mengeluarkannya tapi hal itu penting untuk ku coba mulai sediakan dan siapkan. Contohnya seperti hal fundamental, makan
sehari-hari, keperluan harian seperti perlengkapan mandi, air minum sampai
mandi, listrik, kebutuhan orang tua dan adik, bahkan mainan untuk ponakan.
Kalau dihitung-hitung gak sedikit juga.
Menepis ego, aku
belajar untuk berdamai dengan semua ekspektasi yang belum bisa terrealisasi.
Gak mudah memang, tapi harus diikhlaskan. Kalau tidak bisa stress, karena
menolak keadaan yang gak bisa kita kendalikan. Perlahan
ketika kita bisa berdamai dengan situasi, Allah pun menuntun hamba-Nya menemukan
solusi.
Sedikit demi
sedikit Allah wujudkan semua keinginan yang pernah ku sampaikan pada-Nya. Dulu
ketika SD, aku memiliki cita-cita mejadi guru. Namun sadar diri yang akhirnya
aku mengurungkan niat ku. Aku sadar menjadi guru itu amanah yang luar biasa.
Mendidik, bisa ditiru, membangun, dapat menginspirasi, mampu memberi motivasi, mencerdaskan, dan banyak lagi lainnya. Lagi-lagi aku takjub dengan Kuasa Allah.
Allah menyusun
kisah hidupku begitu sempurna, yaa..
Aku jadi guru,
Alhamdulillah. Bukan guru biasa, sebab aku menjadi guru di salah satu Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri di Jakarta. Allah selalu punya cara mengembalikan
keyakinanku, tidak ada kegagalan semua ini hanya penundaan
untuk percepatan.
Yes, betul..
Jika aku lulus
tidak dalam kondisi pandemi, semua normal. Bisa jadi aku juga gak langsung
kerja atau punya usaha yang profit besar. Bahkan bisa jadi aku pun menjadi guru
tapi di sekolah biasa. Kita sama-sama tahu gaji guru itu berapa. Namun semua
beda, Allah izinkan aku lulus di masa awal pandemi dan kemudian Allah ciptakan
percepatan. Notabenenya banyak guru yang mau ngajar di sekolah negeri karena honornya terbilang lebih besar dari profesi guru kebanyakan. Selain itu jenjang karir di sekolah negeri sering mendapat prioritas. Alhamdulillah, Allah izinkan aku ada di sana.
Pada saat ini aku
mulai benar-benar belajar tentang pengelolaan keuangan, sedikit demi sedikit
mulai ku susun pos-pos pengeluaran yang pernah aku pikirkan. Belum semuanya
aku biayai, tapi setidaknya aku mau belajar lebih mandiri. Aku yang masih hidup
sendiri mulai menyisihkan uang untuk nikah dan umroh. Lagi-lagi aku tertampar
keadaan.
Ternyata masih
banyak dana-dana yang tidak terpikirkan oleh ku, seperti THR sanak keluarga,
ongkos mudik, menyiapkan liburan keluarga, perawatan diri, sepertinya masih banyak lagi.
Aku mulai menyadari, ternyata benar nominal pendapatan itu gak bisa jadi andalan
melainkan keberkahan. Uang gak bisa mencukupi semua itu, hanya keberkahan yang
bisa membuat segalanya menjadi ada ketika kita perlukan.
Hal ini terjadi,
menjelang Idul Adha tiba. Uang simpanan direkening hanya ada 3 juta, aku mulai
gelisah. Apakah tahun ini aku bisa berqurban? Berapa harga sapi sekarang? Aku
mau qurban sapi dari awal. Pikirku, aku gak suka daging kambing. Bukankah
qurban itu esensinya menyembelih sesuatu yang kita suka/sayang? Sebagaimana
Nabi Ibrahim yang Allah perintahkan menyembelih anaknya.
Mencari berbagai
referensi baik tentang harga hewan qurban, tempat membelinya, sampai berbagai
keutamaan qurban. Haruskah aku dipatahkan lagi oleh realita? Aku yang mau
qurban sapi menjadi kambing saja? Bukan qurban dong karena aku gak suka sama
kambing, gada rasa haru ketika penyembelihan. Pikir pendekku kala itu.
Lagi-lagi aku
makin kagum dengan kebesaran Allah. Kambing. Ketika Nabi Ibrahim hendak
menyembelih anaknya, atas izin Allah diganti dengan kambing. Andai ada hewan
yang lebih baik dari kambing, mungkin Allah gantinya dengan hewan tersebut.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW. pernah qurban dengan 2 ekor kambing. Satu kambing
untuk Nabi dan keluarganya dan satu lagi untuk Nabi dan umatnya. Jika memang
kambing tidak seistimewa itu tidak mungkin Nabi qurban dengan kambing
dua-duanya.
Menelisik dari
berbagai literasi kesehatan membuktikan bahwa kambing lebih baik daripada sapi,
baik dari daging maupun susunya. Masya Allah, ketentuan Allah memang tidak ada
yang keliru, semua sempurna bahkan terbaik untuk hamba-Nya.
Bismillah tahun
ini qurban, walau masih khawatir uangnya tidak cukup. Lagi-lagi aku dibuat
terkesima oleh cerita yang Allah rangkai. Awalnya ibuku memberi saran untuk
membeli kambing setelah shalat id, sebagaimana kebiasaan bapak.
Yuhuuu..
Apa yang terjadi?
Malam takbiran
bapak pergi, entah untuk kepentingan apa. Kami hanya tahu bapak mau main.
Tambah resah galau gulana lah hatiku. Bapak pergi dengan motornya, nah
sedangkan itu motor satu-satunya. Jadi aku beli kambingnya naik apa? Ditambah
aku gak cari tau tentang syarat hewan qurban, lalu bagaimana caranya memilih
hewan qurban?
Okay, tetap calm down. Aku dan ibu mengunjungi salah
satu ustadz yang mengurus qurban di dekat rumah kami. Yaa lagi-lagi Allah tahu
cara mematahkanku untuk menjadikanku lebih kuat. Setelah menyampaikan maksud
dan tujuan ku, ustadz itu bertanya “emangnya kamu ada dana berapa, neng?”. Aku
jawab “ada 3 pak haji”, karena dia sudah haji. “wah dana segitumah cekak” jawabnya.
Jeess
Tersayat
Bagai aku yang
disembelih
Kok tajam sekali
yaa rasanya
Mungkin kata ini
akan biasa aja kalau aku memang punya uang lebih, tapi faktanya yaa uang
segitulah yang aku punya. Ada uang tapi gak ditangan, memang ada uang tapi
untuk keperluan lain. Jadi aku harus gimana? Pikirku buntu. “dana segitu mah
pas banget, belum ongkos anternya, belum ongkos potongnya” lanjut ustadz tersebut.
Kalau memang uang
segini gak bisa qurban kambing, aku benar-benar gak ikhlas. Sebenarnya galau
juga sih. Disatu sisi aku memang memerlukan uang ini untuk kebutuhan lain, tapi
disisi lain masa aku gak bisa qurban bahkan sebatas seekor kambing. Berapa hari
aku meyakinkan diri untuk fix qurban
kambing. Lalu pernyataan itu, seolah menamparku sehingga menyadarkan ku betapa
tak berdayanya diri ini. Kalau boleh kasar “miskin banget yaa gua”.
Astaghfirullaah aku hanya bisa memohon ampun kepada Allah. Dari banyaknya orang
yang Allah titipkan kekayaan, kenapa Allah tidak memilih aku?
Mencoba berdamai
kembali dengan diri, sambil terus berpikir bagaimana mampu menjadi pribadi yang
pantas Allah titipi kekayaan. Saat itu aku hanya bisa meyakinkan diriku
sendiri. Jika tahun ini aku tidak bisa qurban kambing, insya Allah tahun depan
qurban sapi 1 ton. Berapa harganya? Dari mana uangnya? Aku gak tahu, biar Allah
yang menuntunku untuk bisa sampai sana.
Selesai shalat
Idul Adha, aku mencoba menghubungi guru SMP ku, beliau adalah ustadz
dikelurahan seberang rumahku. Aku mencoba menghubunginya melalui chat WA. Masya
Allah, tak ku duga. Perkiraan ku akan merasakan hal yang sama, ternyata tidak.
Beliau meresponku dengan cukup baik.bahkan beliau pula yang langsung
mengantarku ketempat pembelian hewan qurban dan mengantarku ketempat kambingku
akan disembelih.
Aku banyak belajar
dari Idul Adha tahun ini, ketika kamu tidak diterima disuatu tempat maka
percayalah ada tempat lain yang lebih memuliakanmu. Menelisik esensi dari hari
qurbannya Nabi Ibrahim, Allah mengajarkan kita tentang pentingnya memanusiakan
manusia. Memperlakukan manusia dengan baik, membuka dan memberikan peluang
siapa saja untuk beribadah, dan paling utama saling membahagiakan khususnya
dihari ini. Apa jadinya jika Allah tidak mengubah Nabi Ismail (yang hendak
disembelih bapaknya) menjadi kambing?
Bisa jadi hari ini
adalah hari dukanya manusia, ketika semua orang tua menyembelih anaknya yang
sudah beranjak baligh. Namun Allah lebih tahu cara membahagiakan hamba-Nya. Memberikan
keadilan untuk semua lapisan manusia. Hari qurban bisa dimaknai juga sebagai
harinya makan-makan. Diharapkan pada hari ini semua orang bisa makan enak,
makan daging dengan penuh suka cita bersama keluarganya.
Cukup amazing
Allah menciptakan semua kisah menarik setiap hamba-Nya, tidak ada yang cacat
hanya saja banyak dari kita yang belum mampu memetik kebaikan didalam sejarah
hidup manusia yang unik.
Jumat, 18 Desember 2020
Be Yourself - Jadilah Versi Tebaik Dirimu
Kamis, 17 Desember 2020
Keajaiban Itu Ada dan Nyata - Magnet Rezeki
Rabu, 22 Juli 2020
Kumpulan Jurnal Publikasi Ayuwan Nandani
Assalamualaikum, blogger..Sudah lama tidak mengetik lagi di blog yuwan. Terhambat oleh beberapa aktivitas dan fokus memecahkan masalah demi melahirkan karya yang berguna untuk bangsa Indonesia.Berikut ini saya persembahkan hasil karya ilmiah berupa Jurnal Ayuwan Nandani yang sudah dipublikasikan ke beberapa media. Kalian dapat search di google, atau klik link yang telah disediakan.1. Jurnal Raushan Fikr 2017, berjudul Konsep Ihsan dalam Q.S Al-Ahzab Ayat 41-42. Konsep Ihsan2. Karya Ilmiah Al-Qur’an Tingkat Nasional dalam acara Maqolah Madzmunil Qur’an (MAMAQ) 2017 di Universitas Negeri Malang, dengan judul Jual-Beli On-Line Berdasarkan Perspektif Al-Quran.
3. Pemakalah dalam Seminar Nasional Teknologi, Kewirausahaan dan Pemberdayaan Ekonomi: “Ketahanan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Pesantren” dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2017 diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, dengan judul Praktik Ekonomi Mandiri Santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.4. Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an Tingkat Nasional dalam kegiatan UNDIP Muslim Festival 2017, yang berjudul Inovasi Ekonomi Digital Berdasarkan Perspektif Al-Quran pada Era Postmodern Yang Berpacu terhadap Masa Keemasan Abbasiyyah Kekhalifahan Harun Ar-Rasyid (786-809).5. International Student Coference on Islamic Studies (ISCIS) 2018 di IAIN Manado, dengan jurnal yang berjudul Memanfaatkan Media Sosial Sebagai Sarana Dakwah. Bagi Akademisi Muslim. Memafaatkan Media Sosial
6. Essay Competition dalam acara AGRINOVA 6th yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (HIMMPAS) IPB 2019, berjudul AntiPembangunan Menuju Kedaulatan Pangan Nusantara Perspektif Al-Quran.7. International Student Coference on Islamic Studies (ISCIS) 2019 di IAIN Manado, dengan jurnal berjudul Implementasi Pembangunan Ekonomi Berasaskan Nilai-Nilai dalam Pancasila dan Al-Quran Surat Al-Hasyr ayat 7.8. Skripsi Ayuwan Nandani 2020 Program Studi Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, UIN Prof. KH. Saifudin Zuhri Purwokerto, dengan judul Operasionalisasi QS. Ali-Imran ayat 14-19 sebagai Standar Seorang Pengusaha Muslim (Telaah Ihya Al-Qur'an Penafsiran Yusuf Mansur). Skripsi YuwanSelamat membaca, semoga tulisan tersebut dapat bermanfaat dan menambah khazanah keilmuan teman-teman semua.
Terimakasih atas kesetiaan teman-teman dalam berpartisipasi di blog yuwan Ayunda. Kalian juga boleh sharing tulisan kalian dan sisipkan juga linknya kalau ada yaa, biar kita sama-sama baca :)
Rabu, 17 Oktober 2018
Oktober 2018 PayTren resmi menjadi "bank"
Penjelasan lengkapnya, simak dah pemaparan dari sang owner langsung. Check it out 😍
Makin bangga sama PayTren
Kami optimis, insya Allah kami bisa mengakuisisikan perusahaan2 asing di tanah air.
Sadar gak kita ini masih di dominasi sama asing, penjajahan secara halus
Yuk berikan aksi nyatamu untuk Indonesia tercinta
Pake PayTren dan syiarkan PayTren ke seluruh penjuru dunia
Info PayTren klik https://bit.ly/AyuwanEksekutivePayTren
Aktivasi bisnis PayTren klik http://bit.ly/BussinessZamanNow
#PayTrenUntukIndonesia
#BeliUlangIndonesia
Qurban Pertamaku 2023
Rangkaian cerita yang Allah susun semuanya sempurna, indah, tidak ada yang janggal, apalagi keliru. Skenario Allah tersusun begitu apik, har...
-
2. Surat An-Nisa' Ayat 29 " Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil...
-
15 Maret 2015 Kelas XI/Semester 1/SMA/SMK/MA/MAK Produk Pembenihan Ikan Konsumsi A. Pengertian 1. Budidaya Ikan Perikanan...
-
Senin , 28 April 2014 Makalah Filologi : Sejarah Perkembangan Filologi di Nusantara MAKALAH FILOLOGI SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI DI NU...