Izin posting catatan yang ternyata hanya tersimpan di draft.
Catatan ini terinspirasi dari ponakan pertamaku, Akasyah Zakaria. 17 Agustus lalu ia berusia 4 tahun
melihat pertumbuhan dan perkembangannya membuatku semakin berfikir dan terus mencoba untuk bisa ikut bertumbuh dan bergerak sesuai versiku
Semoga berkenan, silakan dibaca :)
--------------------
Terlahir kembali.
Pernahkah kamu bersikap seperti bayi?
Menerima apa adanya dirimu.
Bayi tidak pernah mengeluh bahkan bersedih atas apa-apa yang belum menjadi miliknya.
Karena ia tau, hal itulah yang terbaik untuk dirinya.
Seperti halnya bayi yang paham bahwa apa yang ia anggap baik, belum tentu baik untuk dirinya.
Bahkan dengan tidak memiliki sesuatu yang dianggap penting dan fundamental oleh orang lain.
Ia menjadi begitu sempurna nan menggemaskan, dan membahagiakan bagi setiap mata yang memandang.
Lantas kenapa kamu masih membandingkan dirimu dengan orang lain?
So what gitu loh?
Setiap manusia memiliki kisahnya sendiri.
Jadilah versi terbaik dirimu..
No matter Now. No matter How.
Tidak penting kamu hari ini.
Lihatlah kamu di masa lalu.
Lalu berpaculah dengan kamu di masa depan.
Saksikanlah setiap keajaiban terjadi dalam kehidupanmu.
Karena kamu begitu berharga jika dibandingkan oleh orang lain.
Karena kamu mampu melampaui dirimu hari ini.
Terus berkarya.
Sampai jumpa di puncak yang lebih tinggi.
Belajar menerima layaknya bayi
Belajar membahagiakan dari tawanya bayi
Selalu bertumbuh, beradaptasi, dan inovasi
Untuk kemudian selalu memberi inspirasi
Insya Allah..
Met Jumat Mubaraakk 🎉🎊
Salam, https://www.instagram.com/yuwan_ayunda/
Friday, Dec 18th 2020
---------------------------
Dicatatan lainnya:
tentang rezeki bayi burung
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺭﺯُﻗﻨَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺮﺯُﻕُ ﺍﻟﺒُﻐَﺎﺙََ
Read more
https://pengusahamuslim.com/5675-rahasia-rezeki-allah-belajar-dari-anak-burung-pemakan-bangkai.html
Pas ultah ke 23 catatan ini diketik. Subhanallaah walhamdulillaah..