Kamis, 11 Mei 2017

Keanekaragaman dalam al-Qur’an

Kata az-zurra’ dalam ayat tersebut adalah bentuk jamak dari
az-zari’ yang artinya peladang, petani atau penanam tanaman. Bertani
merupakan profesi kuno untuk mencari nafkah kehidupan. Indo-
nesia adalah negara agraris, tetapi kini sektor pertanian telantar
karena kebijakan ekonomi nasional yang tidak berpihak pada para
petani dengan lahan sempit dan bermodal kecil. Allah subhanahu
wata’ala membuat perumpamaan infak pada jalan-Nya seperti tana-
man yang berbuah banyak. “Perumpamaan mereka yang menyum-
bangkan harta di jalan Allah seperti sebutir biji menumbuhkan tujuh
bulir, pada setiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi di-
kehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (Al-
Baqarah/2:261)

https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tsaqafah/article/view/107

KONSEP PEMAHAMAN TERHADAP SEDEKAH DAN ZAKAT PERTANIAN STUDI KASUS DI DESA GABUS KULON KECAMATAN GABUS WETAN KABUPATEN INDRAMAYU

Konsep Sedekah
Secara bahasa kata sedekah berasal dari bahasa Arab قة صد yang secara
bahasa berarti tindakan yang benar. Pada awal pertumbuhan Islam, sedekah
diartikan sebagai pemberian yang disunahkan. Tetapi setelah kewajiban zakat
disyariatkan dalam Al-Quran sering disebutkan dengan kata shadaqah maka
sedekah mempunyai dua arti. Pertama sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunah
(tathawwu’).
9

Secara etimologi, kata sedekah berasal dari bahasa Arab ash- shadaqah. Pada
awal pertumbuhan Islam, sedekah diartikan dengan pemberian yang disunahkan
(sedekah sunah). Sedangkan secara terminologi sedekah adalah memberikan
sesuatu tanpa ada tukarannya karena mengharapkan pahala dari Allah Swt.
10
Menurut penulis, dapat diartikan bahwa sedekah merupakan ibadah yang
sifatnya lentur. Ia tidak dibatasi oleh waktu ataupun batasan tertentu. Dengan
demikian tidak ada waktu khusus untuk bersedekah. Begitu juga, dalam sedekah
tidak ada batasan minimal.
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang menganjurkan agar kita bersedekah
diantaranya terdapat dalam firman Allah QS Al-Baqarah ayat 261.
َ
بُل
ۢ
ِي ُك ِّل ُسن
ِ َل ف
َاب
َ ۡت َسۡب َع َسن
َت
ب
ۢ
َن
َ ِل َحبَّ ٍة أ
ِ َكَمث
ِی ِل ٱ َّb
ِي َسب
َھُۡم ف
ٰ ل
ۡمَو
َ
ُو َن أ
ِق
ِذی َن یُنف
َّ
ة ُل ٱل
ٖ َ
َّمث
ِیٌم
ٰ ِس ٌع َعل
ُ َو
ۚ َوٱ َّb
ٓ ُء
َ َشا
ِ َمن ی
ٰ ِع ُف ل
ُ یُ َض
ۗ َوٱ َّb
ة
ُ َحبَّ ٖ
َة
ْئ
ِّما
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
11 (Al-Baqarah:261)

Qurban Pertamaku 2023

Rangkaian cerita yang Allah susun semuanya sempurna, indah, tidak ada yang janggal, apalagi keliru. Skenario Allah tersusun begitu apik, har...