Minggu, 11 September 2016

English, First Taks at IAIN Purwokerto

Karya: Ayuwan Nandani
Sumber: pengalaman pribadi
Prodi: Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT)
Kampus: IAIN Purwokerto

1. Seiring bertambahnya umur, pengetahuan, serta wawasan membuat pola pikirku tentang mimpi berubah. Aku ingat dulu jika ditanya tentang cita-cota aku selalu menyebutkan "cita-citaku ingin aku menjadi guru". Dimulai dari kelas 2 SD hingga lulus SMP.  Hal yang membuat aku konsisten dengan cita-cita itu adalah karena aku selalu terinspirasi dengan beberapa sosok guru-guruku. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, panutanku, dan motivasiku dalam belajar dan mengamalkan ilmu yang mereka ajarkan.
2. Sosok guru bagiku, mereka adalah sosok yang mengagumkan, penuh karisma, serta sangat menginspirasi. Mereka adalah orangtua kedua untuk anak didiknya. Dari merekalah wawasan serta pengetahuan kami bertambah. Pantas jika mereka dijuluki dengan "pahlawan tanpa tanda jasa". Karena jasa-jasa mereka tidak akan pernah sebanding dengan apapun bahkan tidak bisa dibalas sampai kapanpun. Dari situ jugalah aku ingin seperti mereka, menjadi guru.
3. Menjadi orang yang bermanfaat itulah alasan terbesar dan terkuatku. Ternyata untuk menjadi sosok yang bermanfaat untuk oranglain itu tidak hanya menjadi guru. Dari banyak lihat, dengar, serta pengarahan guru jugalah pengetahuanku tentang cita-cita bertambah. Sekarang aku sadar cita-cita dan profesi di dunia ini begitu banyak dan luas. Seperti profesi dokter: ada dokter umum, dokter gigi, dokter mata, dokter telingga, hingga dokter bedah, dan masih banyak lagi yang lainnya.
4. Memasuki masa putih abu-abu, aku mulai proses pencarian jati diri. Mencari tahu minat yang terdapat dalam diriky. Aku juga mulai mencari tahu tentang semua profesi dan jenjang pendidikan yang akan ditempuh sebagai jembatan penghubung ke profesi yang akan aku pilih. Bimbang, galau, bingung itulah yang aku rasakan. Lantas hal ini membuat seringkali cita-citaku berubah-ubah.
5. Bakat, jujur hingga saat ini aku belum menemukan bakatku dibidang apa. Namun, aku sangat terinspirasi dengan sosok guru, ustadz, ustadzah, dan juga motivator. Intinya terinspirasi dengan mereka yang bisa menghipnotis orang banyak dengan kemampuannya mengolah kata dengan baik, sehingga bisa menjadi suri tauladan, panutan, serta inspirator untuk banyak orang. Tepat sebelum penyelenggaraan Ujian Nasional SMA 2016, aku memutuskan ingin menjadi Motivator Islami. Seperti apa masa depanku kelak, aku percaya skenario Allah lah yang terbaik.

English

My Journey About Ideals

1. Increasing age, knowledge, and insights, I thought my dream exchange. I remember the question of my ideals, I always mention the ideals "I want being a teacher " . Starting From the Class 2 Primary School To Pass Junior Hight School. I consistently with my ideals because I was always inspired with some figure of my teacher. They is the unsung hero, role model, and motivation to learn and practice the science that they teach.
2. The figure of the teacher are an awesome figure, charismatic, and very inspiring to me. They are the second parents of the students. From them insight as well as our knowledge increases. Of course they called the "Unsung Heroes". Because their services will never be comparable with anything even couldn't reply until whenever. From there, I want to be like them, to be a teacher .
3. Being a helpful person that is the biggest reason and powerful. To be helpful fogure to other people it's not just teachers. From many see, hear, and also the direction of teacher, knowledge about the ideals increases. Now I realize the ideals and professions in this world are so numerous and widespread. As the medical profession: there are general physicians, dentists, optometrists, physicians ears, until the surgeon, and much more.
4. Entering High School, I began the process to search identity. Finding out interests in myself. I also began to find out about all professions and levels of education will be pursued as a bridge to a profession that I would choose. Wavering, and confusion, that's I feel. So this makes my ideals capricious .
5. Speaking of talent, honestly to this day I haven't found sector of my talents. However, I was very inspired the figure of the teacher, ustadz, ustadzah, and also a motivator. Because they inspired, can hypnotize people with the ability to process words properly, so they can be role models, paragon and inspiration for many people. Just before the implementation of the National High School Exam 2016, I decided to become an Islamic Motivator. How my future someday, I believe Allah has the best scenario.

Qurban Pertamaku 2023

Rangkaian cerita yang Allah susun semuanya sempurna, indah, tidak ada yang janggal, apalagi keliru. Skenario Allah tersusun begitu apik, har...